Echinodermata

ECHINODERMATA

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Eumetazoa
Superfilum : Deuterostomia
Filum : Echinodermata

   Echinoderm adalah nama umum yang diberikan kepada setiap anggota filum echinodermata (dari bahasa Yunani "echinos" yang berarti "landak/berduri" dan "derma" yang berarti "kulit") dari hewan laut yang mencakup bintang laut, bulu babi, teripang, timun laut dan beberapa kerabatnya. Echinodermata ditemukan di setiap kedalaman laut, dari zona intertidal hingga zona abyssal. Filum ini terdiri sekitar 7.000 spesies yang masih hidup, sehingga filum ini menjadi kelompok terbesar kedua dalam superfilum deuterostomia, setelah chordata (yang termasuk vertebrata, seperti burung, ikan, mamalia dan reptil). Echinodermata adalah filum terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat.

   Kebanyakan echinodermata mampu melakukan regenerasi jaringan, organ dan anggota tubuhnya yang hilang. Mereka bereproduksi secara aseksual. Dalam beberapa kasus, mereka dapat menjalani regenerasi lengkap dari organ tunggal. Mereka adalah spesies yang sering digunakan dalam penelitian regeneratif pada abad ke-19 dan ke-20. Dalam penelitian lebih lanjut yang diadakan oleh beberapa ilmuan, menyatakan bahwa radiasi dari echinodermata bertanggung jawab atas "Revolusi Kelautan Mesozoikum".

Subfilum dan Classes
  • Homalozoa
     Homalozoa adalah subfilum echinodermata yang telah punah pada era Paleozoic. Invertebrata laut prasejarah. Homalozoa secara tradisional dianggap suku kelompok echinodermata, tetapi juga dianggap terletak pada garis keturunan induk dari chordata (Calcichordata). Namun, sekarang umumnya diterima bahwa homalozoa adalah subfilum echinodermata karena kerangka kalsit mereka terdiri dari struktur stereom kristal yang khas.
Kelas homalozoa dibagi menjadi :

       1. Stylophora
     Stylophora adalah kelas subfilum homalozoa dari filum echinodermata yang telah punah. Yang terdiri dari Cornutes dan Mitrates

Stylophora
Fossil Cothurnocystis Elizae
Source: kamyk.pl

       2. Homostelea
     Homostelea adalah kelas subfilum homalozoa dari filum echinodermata yang telah punah dan hidup hanya di era Cambrian tengah.

Homostelea
Fossil Trochocystites Bohemicus
Source: triffos

       3. Homoiostelea
     Homoiostelea (solutes) adalah kelas subfilum homalozoa dari filum echinodermata yang telah punah.

Homoiostelea
Fossil Dendrocystites Barrandei
Source: Fossil Alma

       4. Ctenocystoidea
     Ctenocystoidea (ctenoid-bearing homalozoans) adalah kelas subfilum homalozoa dari filum echinodermata yang telah punah.

Ctenocystoidea
Fossil Ctenocystis Utahensis
Source: Spence Shale Fossils
  • Crinozoa
     Crinozoa adalah subfilum dari echinodermata yang sebagian besar hidup menempel. Yang mana Crinoidea atau lili laut adalah satu satunya anggota yang masih hidup sampai sekarang.
Kelas crinozoa dibagi menjadi :

       1. Crinoidea
     Crinoids adalah hewan laut yang membentuk kelas crinoidea dari filum echinodermata. Crinoidea (lili laut) adalah suatu kelas binatang laut yang berbentuk seperti bunga lili. Nama crinoidea berasal dari bahasa Yunani "krinon" yang berarti "lili" dan "eidos" yang berarti "bentuk". Mereka bisa hidup di daerah perairan dangkal atau dikedalaman 9.000 meter (30.000 kaki). Lili laut dewasa akan menempel di dasar laut dengan menancapkan tangkainya dan untuk crinoidea yang tidak memiliki tangkai sering disebut bintang bulu atau comatulids. Hanya ada sekitar 600 spesies crinoids yang masih ada, di masa lalu jumlah mereka lebih berlimpah dan beragam.

Crinoidea
Tropiometra Carinata
Source: Eastern Cape Scuba Diving

       2. Paracrinoidea
     Paracrinoidea adalah kelas subfilum crinozoa dari filum echinodermata yang telah punah dan menyerupai lili laut. Mereka hidup di laut dangkal selama periode Ordovisium awal sampai periode Silur awal. Hanya 13 sampai 15 genera yang diketahui.

Paracrinoidea
Fossil Comarocystites Punctatus
Source: U.S. National Museum of Natural History

       3. Edrioasteroidea
     Edrioasteroidea adalah kelas yang telah punah dari filum echinodermata yang hidup pada periode Ediakara atau Ediakarium (jika Arkarua merupakan edrioasteroidea) sampai periode Permian, sekitar 300 juta tahun yang lalu. Hewan hidup ini menyerupai bantal. Edrioasteroidea hidup dengan mengikat dan melekatkan diri ke substrat keras anorganik atau biologis (sering kali alas keras Brachiopoda).

Edrioasteroidea
Fossil Streptaster Vorticellatus
Source: myfossil
  • Asterozoa
     Asterozoa adalah subfilum dari filum echiodermata. Memiliki karakteristik tubuh berbentuk bintang dan sumbu simetri radial yang berlainan.
Kelas asterozoa dibagi menjadi :

       1. Asteroidea
     Bintang laut, walaupun dikenal dengan sebutan starfish (ikan bintang), hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan (pieces). Bintang laut merupakan invertebrata yang termasuk dalam filum echinodermata dan kelas asteroidea. Sekitar 1.500 spesies bintang laut terdapat di dasar laut seluruh lautan dunia, dari daerah tropis hingga perairan kutub. Mereka ditemukan dari zona intertidal sampai kedalaman abyssal, 6.000 m (20.000 kaki) di bawah permukaan. Bintang laut merupakan hewan simetri radial yang umumnya memiliki lima atau lebih lengan.

Asteroidea
Fromia Monilis
Source: Ryan Photograpic

       2. Ophiuoridea
     Bintang ular (brittle stars) atau ophiuroids adalah invertebrata dari filum echinodermata dalam kelas ophiuoridea, yang memiliki hubungan dekat dengan bintang laut (starfish). Mereka berjalan di dasar laut dengan menggunakan lengan fleksibel mereka untuk bergerak. Ophiuroids umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk dengan panjang mencapai 60 cm (24 in) pada spesimen terbesar. Nama "ophiuoridea" berasal dari Yunani kuno yang berarti "ular". Lebih dari 2.000 spesies ophiuoridea yang hidup hingga sekarang. Sekitar 1.200 spesies ini ditemukan di perairan dalam, di kedalaman lebih dari 200 meter.

Ophiuroidea
Gorgonocephalus Arcticus
Source: The Echinoblog

       3. Somasteroidea
     Somasteroidea adalah kelas yang telah punah dari subfilum asterozoa dan filum echinodermata. Mereka hidup pada periode Ordovisium awal sampai periode Devon akhir, sekitar 350 juta tahun yang lalu.

Somasteroidea
Fossil Cantabraster Bottingi N. Sp.
Source: Palaeozoic Asterozoa
  • Echinozoa
     Echinozoa adalah invertebrata laut dari filum echinodermata yang hidup bebas dengan karakteristik kulit keras dan berduri. Echinozoa merupakan hewan simetri radial dan tidak mempunyai lengan, brachioles atau pelengkap lainnya.
Kelas echinozoa dibagi menjadi :

       1. Echinoidea
     Landak laut (sea urchins) atau biasa disebut bulu babi merupakan hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakan. Dengan kerabat dekat mereka Clypeasteroida (sea cookie di Selandia Baru atau pansy shell di Afrika Selatan) merupakan kelas echinoidea dari filum echinodermata. Sekitar 950 spesies echinoidea mendiami semua lautan dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5.000 meter (16.000 kaki).

Echinoidea
Echinometra Viridis
Source: Shutterstock

       2. Holothuroidea

     Teripang atau timun laut (sea cucumber) adalah echinodermata dari kelas holothuroidea. Mereka adalah hewan laut dengan kulit kasar, tubuh memanjang dan gonad (kalenjer kelamin) bercabang. Teripang ditemukan di dasar laut seluruh dunia. Spesies ini sekitar 1.717 di seluruh dunia dengan jumlah besar di kawasan Asia Pasifik. Banyak dari spesies ini dikonsumsi manusia dan beberapa spesies dibudidayakan.

Holothuroidea
Thelenota Ananas
Source: Messersmith

       3. Ophiocistioidea
     Ophiocistioidea adalah kelas dari echinodermata yang telah punah pada era Paleozoikum dari periode Ordovisium awal sampai periode Permian (sekitar 254 - 475 juta tahun yang lalu). Nama ophiocistioidea berasal dari bahasa Yunani "ophis" yang berarti "ular" dan "kiste" yang berarti "kotak". Hewan ini pada dasarnya berbentuk bulat dengan kumpulan seperti tentakel (kaki tabung besar) yang muncul dari lima radial (ambulakral). Ada banyak jenis fosil ophiocistioidea yang terdiri 39 spesies dalam 15 genera dan 6 keluarga.

Ophiocistioidea
Fossil Gillocystis Polypoda
Source: Museum Victoria Paleo Collection

      4. Helicoplacoidea
     Helicoplacus adalah kelas dari echinodermata yang telah punah. Hewan ini berbentuk seperti cerutu dengan panjang lebih dari 7 centimeter (2,8 in). Fosil helicoplacus ditemukan di beberapa daerah. Spesimen lengkap yang ditemukan di periode Kambrium awal (525 juta tahun lalu) dari pegunungan putih California.

Helicoplacoidea
Fossil Helicoplacus Curtisi
Source: Pinterest
  • Blastozoa
    Blastozoa adalah subfilum yang telah punah dari filum echinodermata. Subfilum ini ditandai dengan adanya hydrospire yang menggantung kedalam rongga tubuh dibawah setiap ambulacrum dan diperkirakan berfungsi sebagai alat pernafasan.
Kelas blastozoa dibagi menjadi :

       1. Blastoidea
     Blastoids (kelas Blastoidea) adalah kelas echinodermata yang telah punah. Sering disebut tunas laut (sea buds), fosil blastoids terlihat seperti kacang hickory kecil. Mereka pertama kali muncul bersamaan dengan banyak kelas echinodermata lainnya dalam periode Ordovisium dan mencapai keragaman terbesar mereka dalam subperiode Mississippian dari periode Karbon. Namun, blastoidea mungkin berasal dari periode Kambrium. Blastoidea bertahan sampai kepunahan mereka di akhir periode Permian, sekitar 250 juta tahun lalu.

Blastoidea
Fossil Pentremites Godoni
Source: Graham Kennedy

       2. Cystoidea
     Cystoidea atau cystoids adalah kelas echinodermata yang telah punah dari subfilum blastozoa, yang hidup melekat pada dasar laut dengan tangkai. Mereka hidup selama era Paleozoic, ditengah periode Ordovisium dan periode Silur sampai kepunahan di periode Dovan.

Cystoidea
Fossil Echinosphaerites Aurantium
Source: supergrevling / Flickriver

       3. Eocrinoidea
     Eocrinoidea adalah kelas echinodermata yang telah punah dan hidup antara periode Kambrium awal sampai periode Silur akhir. Mereka dikenal sebagai kelompok pengintai dan echinodermata paling umum selama periode Kambrium. Eocrinoids adalah kelompok paraphyletic yang mungkin menjadi leluhur untuk enam kelas lainnya; Rhombifera, Diploporita, Coronoidea, Blastoidea, Parablastoidea dan Paracrinoidea. Genera awal memiliki holdfast pendek dan struktur piring tidak teratur. Kemudian memiliki bentuk tangkai sepenuhnya dan dikembangkan dengan deretan piringan yang teratur.

Eocrinoidea
Fossil Gogia Kitchnerensis
Source: Géry Parent / Flickr

0 comments:

Post a Comment